Pelatihan DEA Kab. Aceh Besar, Kolaborasi Multi-Pihak Dukung Adopsi Teknologi untuk UMKM
Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Besar Drs. Sulaimi, M.Si. membuka pelatihan Digital Entrepremeurship Academy (DEA) yang diselenggarakan oleh BBPSDMP Kominfo Medan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, bertempat di Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah, Selasa (28/03/2023).
Pelatihan yang diselenggarakan selama dua hari yakni mulai Selasa 28 Maret hingga Rabu 29 Maret 2023 itu dihadiri oleh perwakilan BBPSDMP Kominfo Medan Amal Hasyim, S.Sos., Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kab.Aceh Besar Khairull Huda, S.Kom., M.M., serta Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Aceh Besar Zahri, S.H.
Pelatihan tersebut merupakan salah satu bagian dari Digital Talent Scholarship (DTS) Kemenkominfo RI. Adapun pelatihan DEA kali ini mengusung tema terkait pemasaran digital dasar.
Sulaimi menyampaikan apresiasinya atas adanya program pelatihan-pelatihan dari Kementerian Kominfo, yang salah satunya adalah program pelatihan DEA kali ini. Ia menjelaskan bahwa adopsi teknologi membutuhkan kolaborasi multi-pihak dari sektor industri, pemerintah, serta pemangku kepentingan terkait, guna terwujudnya ekosistem digital nasional yang tangguh.
“Aspek sumber daya manusia yang cakap dan adaptif terhadap perkembangan teknologi digital, dapat memberikan dampak sosial ekonomi yang tepat sasaran, eksponensial, serta berkelanjutan menuju Indonesia terkoneksi, makin digital dan makin maju. Masyarakat digital yang makin cakap dan berdaya saing akan menentukan bagaimana bangsa Indonesia dapat mengoptimalisasi dan menuai manfaat dari era transformasi digital.” terangnya.
Sementara itu, Amal Hasyim menjelaskan bahwa pelatihan Digital Enterpreneurship Academy dengan tema Pemasaran Digital Dasar dilaksanakan melalui Kerjasama Kemitraan DTS antara BBPSDMP Kominfo Medan dan Pemerintah Aceh Besar, Provinsi Aceh melalui Dinas Komunikasi dan Informatika. Pembiayaan dalam kegiatan ini sepenuhnya difasilitasi oleh DIPA BBPSDMP Kominfo.
“Demikian hal ini kami sampaikan, besar harapan kami kegiatan ini dapat berlangsung dengan sukses dan peserta dapat terus hadir untuk menyelesaian seluruh materi pelatihan.” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Aceh Besar Khairul Huda, S. Kom. M.M., menjelaskan bahwa era revolusi industri 4.0 saat ini muncul sektor ekonomi digital yang melengkapi sektor ekonomi konvensional (non – digital) yang telah ada sebelumnya. Ekonomi digital banyak diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang menggunakan teknologi digital dimana transaksi dilaksanakan melalui internet. Layaknya kegiatan ekonomi pada umumnya yang sangat membutuhkan infrastruktur untuk tumbuh, berkembang dan maju.
“Infrastruktur ekonomi digital sangat penting untuk dibangun dan diperhatikan dengan serius, jika Indonesia ingin mendapat keuntungan yang besar, apalagi jika ingin menjadi pemain utama ekonomi digital yang diperhitungkan dunia internasional. Jika tidak, maka Indonesia hanya akan menjadi konsumen pasar pelengkap dari negara-negara lain.”
Senada, Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Aceh Besar Zahri, S.H. menyampaikan bahwa selama pandemi Cov-19, beban kian bertambah tidak hanya dirasakan oleh usaha mikro kecil, namun usaha menengah juga ikut terdampak khususnya dalam hal pemasaran. Hal ini menuntut pelaku usaha harus lebih kreatif dan inovatif. Saat pasar offline goyah, pasar online semestinya segera dikuasai.
“Pemerintah terus mendorong perkembangan UMKM melalui Pembinaan manajemen dan bantuan lainnya baik dari APBK kabupaten, provinsi serta pusat. Kemenkop UKM telah memberi bantuan modal usaha BPUM kepada hamper 50 ribu usaha terdampak pandemic dengan dana mencapai lebih kurang 100 milyar lebih di tahun 2020 dan 2021.” pungkasnya.