Bimtek Literasi TIK di Kab. Mandailing Natal
Mandailing Natal (30/1).
Kehadiran internet telah banyak memberikan manfaat positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, termasuk dalam meningkatkan berbagai kemudah-an dalam menjalankan aktifitas di berbagai bidang kehidupan, sehingga bila tidak dimanfaatkan secara cerdas maka internet dapat merugikan penggunanya. Agar penggunaannya dapat memperoleh manfaat yang tepat serta terhindar dari dampak negatif internet, diperlukan kebijakan dan upaya pengawasan terhadap anak-anak dalam memanfaatkan internet sehingga mereka mampu menggunakan internet secara benar dan efektif. Karena itulah untuk kepentingan perlindungan anak-anak khususnya, diharapkan para orang tua perlu menyadari tentang bahaya yang dapat ditimbulkan dari penggunaan internet, terutama kaum wanita/ibu yang memiliki peran penting dalam membina dan mengawasi anak-anak dalam menggunakan internet. Dalam kondisi demikian diperlukan pengembangan SDM bidang TIK melalui program literasi TIK. Literasi bukan hanya tentang membaca, menulis, mendengar, berbicara, atau melihat. Literasi TIK merupakan kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, menggunakan dan berbagi informasi dengan berpikir kritis, kreatif dan etis. Hal ini juga berkaitan dengan tentang kapan, mengapa dan bagaimana menggunakan TIK dengan cara yang bertanggung jawab. Melalui pengembangan literasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), diharapkan kaum ibu ataupun keluarga dapat mendampingi anak-anak dalam menghadapi masa depan yang menarik tapi menantang. Serta bagaimana kita mempersiapkan mereka untuk berhasil dalam dunia yang berubah begitu cepat.
Sehubungan dengan itu Kementerian Kominfo dalam hal ini Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BBPPKI) Medan bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Dinas PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa) Kabupaten Mandailing Natal Propinsi Sumatera Utara menyelengggarakan Bimbingan Teknis Literasi Teknologi informasi Dan Komunikasi (TIK) Bagi Masyarakat. Kegiatan Bimtek ini diselenggarakan mulai dari 30 Januari hingga 1 Pebruari 2017 di Hotel Rindang dan SMKN 1 Panyabungan yang diikuti sebanyak 50 (lima puluh) orang peserta dari PKK Kabupaten, Muslimat NU, Muslim Taqlimah, Bhayangkari, Persit, BKMP Kabupaten Mandailing Natal. Dalam Laporannya Ketua panitia yang disampaikan oleh Amal Hasyim S.Sos. mengatakan bahwa tujuan kegiatan bimtek ini adalah: 1. Agar peserta dapat memahami dampak positif dan negatif dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi; 2. Mampu menggunakan dan berbagi informasi dengan berpikir kritis, kreatif dan etis melalui pemanfaatan TIK. Selanjutnya sambutan Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo Republik Indonesia yang diwakili oleh Kepala BBPPKI Medan Drs. Irbar Samekto M.Si. dalam kata sambutannya mengatakan dalam periode RPJMN kedua tahun 2010-2014 Kementerian Kominfo telah mewujudkan target Indonesia connected. Pembangunan Backbone kabel laut dari bagian barat ke wilayah timur Indonesia serta memperkecil kesenjangan digital (digital divide) di wilayah Indonesia melalui Program Desa Dering, Desa Pinter, Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK), dan Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan (M-PLIK). Program ini kemudian dilanjutkan dalam RPJMN ke tiga tahun 2015-2019 dengan penyediaan jaringan serat optik ke seluruh Kab/Kota (Palapa Ring), penyedian nirkabel untuk broadband di pedesaan, pembangunan pusat data terpadu, reformasi kewajiban pelayanan universal (USO) serta pengembangan SDM dan industri TIK. Pembangunan konektivitas Kominfo tersebut telah memberikan signifikasi yang tinggi terhadap penggunaan mobile phone maupun internet di Indonesia. Saat ini berdasarkan buku putih Kominfo 2014, terdapat 313 juta di tahun 2013 dengan pelanggan internet 94, 2 juta di tahun 2015 dan diprediksi mengalami kenaikan 106,4 jiwa di tahun 2016. Dari data tersebut tentulah terdapat penggunaannya oleh diri kita, keluarga kita, dari anak-anak kita ataupun dari teman-teman kita.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Kabupaten Madina yang diwakili oleh Sekda Kabupaten Madina Drs.H. Muhammad Safei Lubis, M.Si. Dalam sambutannya Safei mengatakan pentingnya pengintegrasian teknologi informasi ke dalam proses pembelajaran sangat berkaitan erat dengan upaya mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk memasuki era masyarakat berbasis pengetahuan dan rekayasa teknologi, termasuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah mulai bergulir sejak akhir Desember 2015 lalu. Oleh karena itulah, bimtek ini dirasakan sangat penting bagi kaum ibu-ibu, mengingat kaum ibu inilah yang paling banyak waktunya untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak di rumah. Jadi sangat wajar jika kaum ibu harus paham teknologi informasi dan komunikasi agar mereka bisa memotivasi anak-anak dan keluarga, untuk akrab terhadap perkembangan serta menguasai teknologi informasi, tetapi sekaligus pula mengawasi mereka saat menggunakan perangkat teknologi, khususnya yang berkaitan dengan internet. Sebagai Pengantar Materi dalam Bimtek Literasi ini, Bpk. Surabil narasumber dari Universitas Sumatera Utara menyampaikan bahwa masyarakat harus bijak dalam menggunakan internet, internet memang sangat bermanfaat namun tetap diperlukan kehati-hatian. (IDW)