• By Ahmad Rozy
  • 10 September 2021
  • No Comments

Pelatihan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) di Kota Pematang Siantar

Balai Besar Pengembangan Sumbser Daya Manusia dan Penelitian  Komunikasi dan Informatika (BBPSDMP Kominfo) Medan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pematang Siantar, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pematang Siantar menyelenggarakan pelatihan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) tanggal 10 s.d. 11 September 2021 bertempat di Hotel Sapadia Siantar, dengan peserta sebanyak 100 orang pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Jumat (10/9/2021).

Pembukaan kegiatan tersebut yang seyogianya dihadiri oleh Walikota Pematang Siantar, Hekriansyah Noor diwakili oleh Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Pematang Siantar, Dra. Elpiana Turnip, MM. Dan dihadiri juga oleh Kepala BBPSDMP Kominfo Medan, Drs. Irbar Samekto, M.Si., Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pematang Siantar, Drs. Legianto Pardamean Manurung, M.AP, Kepala Bidang Koperasi dan UKM Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Pematang Siantar, Ir. Sondang M. Sitanggang, Para Instruktur dan pelaku UMKM peserta pelatihan DEA.

Dalam sambutannya, Kepala BBPSDMP Kominfo Medan, Drs. Irbar Samekto, M.Si., mengatakan, “Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika mendapat  amanat   yang sangat penting, kondisi kita yang saat ini yaitu bagaimana bisa melakukan percepatan   transformasi digital di Indonesia. Di era digital kondisi kedepan perlu melakukan  kegiatan yang menggunakan jaringan internet atau secara online, ada 5 (lima) hal pokok yang ditetapkan Bapak  Presiden agar Indonesia meraih posisi digital yaitu percepatan akses informasi; membangun roadmap digital di sektor pendidikan, perdagangan, kelautan; punya satu data; menyediakan  kebutuhan talenta digital; dan membuat regulasi”.

“Kementerian Kominfo menyelenggarakan pelatihan digital untuk kaum masyarakat dan pelaku UMKM terutama pada anak kaum milenial karena Bapak Presiden juga menetapkan bagian  utama ekonomi digital adalah UMKM yang akan memberikan semangat baru dan dapat menyediakan banyak area tenaga kerja. Kedepannya kita menghadapi era industri 4.0 yang kesemuanya ini akan serba otomatis. Dunia digital yang setiap hari semakin ramai seperti pengguna media sosial. Diharapkan melalui kegiatan ini akan dapat memberikan manfaat dalam pengembangan kewirausahaan digital dan menghasilkan pelaku UMKM yang berhasil”, ujar Irbar.

Sambutan Walikota Pematang Siantar yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Pematang Siantar, Dra. Elpiana Turnip, MM menyampaikan, “Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Kota Pematang Siantar harus siap dan harus bisa mengejar ketertinggalan dalam menghadapi begitu cepatnya perkembangan revolusi TIK”.

“Pemerintah terus berbenah dari waktu ke waktu melakukan adaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Pemerintah Kota Pematang Siantar bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Bank Sumut telah melakukan launching pembayaran retribusi pengujian kendaraan bermotor (KIR) dan uji coba pembayaran elektronik retribusi parkir berbasis Quick Response atau dikenal dengan QR Code, hal ini membuktikan bahwa Pemerintah Kota Pematang Siantar memberikan perhatian yang besar terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui teknologi informasi, Akuntabilitas, Transparansi, Efisiensi dan Efektivitas pemerintahan Kota Pematang Siantar dapat memberikan pelayanan terhadap masyarakat Kota Pematang Siantar juga akan meningkat”, lanjutnya.

Sementara Kepala Dinas Kominfo dan Informatika Kota Pematang Siantar, Drs. Legianto Pardamean, M.A.P dalam paparannya menyampaikan mengenai “Infrastruktur Digital Untuk Mendukung Keberhasilan Perdagangan Digital”. Beliau menjelaskan bahwa infrastruktur digital sendiri merupakan sebuah pondasi yang berfungsi untuk mendukung suatu sistem komputasi. Infrastruktur digital mampu memacu daya saing industri Indonesia agar bisa bersaing lebih ketat di tingkat global. Pengembangan infrastruktur tersebut terdiri atas prasarana yang berwujud fisik dan non-fisik. Infrastruktur digital fisik antara lain pembangunan jaringan internet, peningkatan kapasitas bandwith, dan penyediaan perangkat komputer dan handphone. Infastruktur digital non fisik antara lain pengembangan pusat data, implementasi komputasi awan (cloud computing)dan pengembangan aplikasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *