• By Ahmad Rozy
  • 23 Juni 2020
  • No Comments

WEBINAR KONTEN KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL SEBAGAI PENYEIMBANG INFORMASI DI SAAT COVID 19

Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo Medan melaksanakan kegiatan Webinar mengenai Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal Sebagai Penyeimbang Informasi di Saat Covid 19. Webinar dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 23 Juni 2020. Kepala BBPSDMP Kominfo Medan, Drs. Irbar Samekto, M.Si dalam laporannya menyampaikan, “Kondisi seperti saat ini, ketangguhan dan keunggulan kualitas SDM masyarakat ditentukan oleh kreatifitas, konsistensi dan kemauan untuk terus mengembangkan diri termasuk peningkatan kemampuan TIK terlebih bagi seorang content creator.”

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, M.IP, dalam sambutannya beliau menyampaikan, “Pada tahun 2020, pengguna internet di Indonesia sekitar 175,4 juta, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi kenaikan sekitar 17 persen atau 25 juta pengguna internet.  Penetrasi media sosial mencapai 59 persen atau lebih dari setengah populasi pengguna internet. Terjadi pertumbuhan sekitar 8 persen dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu. Suasana pandemi memudahkan berbagai pihak untuk saling berkolaborasi dengan memanfaatkan akses internet dan media sosial. Termasuk pembuatan konten kreatif yang dapat berbentuk teks, gambar, foto, video hingga film pendek, dan lain-lain. Budaya yang merupakan hasil kreativitas berkesinambungan merupakan warisan berharga yang memiliki nilai strategis konten kreatif berbasis budaya lokal. Pemerintah Indonesia menjadikan industri kreatif berbasis budaya sebagai salah satu sumber utama pengembangan ekonomi di era 4.0”.

Lanjutnya lagi, “Komitmen DPR RI mendukung percepatan Digitalisasi Nasional antara lain percepatan infrastruktur TIK (penyediaan infrastruktur telekomunikasi di wilayah 3T, Digitalisasi Penyiaran dan dukungan layanan pos logistik). DPR RI juga mendukung Kementerian Kominfo untuk menyelenggarakan program peningkatan kompetensi SDM baik di lingkup Kemenkominfo maupun masyarakat luas”.

Narasumber dalam kegiatan ini, Kepala Badan Litbang SDM Kemkominfo, Dr. Ir. Basuki Yusuf Iskandar, MA, beliau menyampaikan mengenai adaptasi Normal Baru dalam penggunaan TIK juga meningkat tajam seperti penggunaan aplikasi online conference untuk keperluan belajar dan bekerja dari rumah. Hal lainnya adalah aplikasi bertemakan Covid 19 semakin banyak tersedia dan semakin banyak digunakan. Tanpa disadari, adaptasi pada Normal Baru membuat Transformasi Digital berjalan menjadi lebih cepat.

Narasumber selanjutnya, Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Hukum, Prof. Dr. Henri Subiakto, SH, MA, beliau menyampaikan, “Dunia berubah lebih cepat karena covid dan teknologi, penggunaan aplikasi online conference (belajar, bekerja, konsultasi kesehatan) semakin meningkat naik 443% saat diterapkan kebijakan work from home. Kreativitas adalah kemampuan untuk berkreasi, menciptakan sesuatu, produk atau gagasan yang relatif berbeda dari yang sudah ada. Munculnya dari ide yang timbul secara spontan, elaboratif dan orisinal. Dalam era digital ini, bisnis yang sukses adalah yang mengawali dan menguasai sektor baru, hasil inovasi dan mengunakan strategi kolaborasi. Kreativitas ada di semua sektor seperti misalnya travel influencer, para pedagang kreatif karena semua masalah di sekitar kita dapat menjadi peluang bisnis. Dasarnya adalah sharing, bekerjasama dan memanfaatkan jaringan”.

Narasumber terakhir adalah seorang Content Creator/Influencer, Sukrisnur atau lebih dikenal dengan Atok Labu. Beliau memaparkan, “Content creator adalah sebuah profesi yang membuat suatu konten baik berupa tulisan, gambar, video, suara ataupun gabungan dari dua materi atau lebih materi. Konten-konten tersebut dibuat untuk media terutama media digital seperti youtube, Snapchat, Instagram, WordPress, Blogger dan lain lain. Era saat ini, teknologi sudah sangat canggih, hampir semua kebutuhan hidup manusia tidak terlepas dari teknologi. Teknologi juga membantu setiap pelaku budaya dan adat dalam mengembangkan budaya atau adat sesuai konteksnya dan dikenal lebih luas di tengah-tengah masyarakat. Kreativitas para content creator seakan tidak dibatasi, bukan hanya media sosial seperti facebook, instagram, path yang menjadi tempat menelurkan ide-ide kreatif tetapi juga kanal seperti Youtube atau Vimeo dalam bentuk video konten atau film pendek. Dengan cara ini Media dapat mengenalkan budaya lokal, mengenalkan brand pada publik, tempat pemasaran paling efektif dan tepat sasaran”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *